Tingkatkan Produktivitas Kerja Dengan Cara Berikut

Apakah kamu seorang procrastinator? Apakah kamu merasa bahwa kamu mampu mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik namun merasa sulit untuk produktif?

Banyak orang yang memulai harinya dengan rencana akan menyelesaikan pekerjaannya hari itu juga. Namun berapa banyak dari mereka yang benar-benar menyelesaikannya? Distraksi dan kesulitan mengatur waktu serta pekerjaan menjadi alasan utama mengapa banyak dari pekerja yang gagal menjadi produktif saat jam kerja.

Membuat beberapa perubahan pada kebiasaanmu saat bekerja dapat menambah produktivitasmu, bahkan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Ini akan memperbaiki performa kerjamu dan dalam waktu singkat juga dapat mengurangi waktumu mengerjakan tugas-tugas yang kurang penting.

Tim berbagiloker.com telah menyusun langkah-langkah yang dapat membantumu bekerja dengan lebih produktif di bawah ini:

Bagaimana Agar Bekerja Dengan Lebih Produktif?

Produktivitas kerja dapat dibangun melalui kebiasaan serta motivasi diri yang kuat

Setiap pekerja pasti memiliki kebiasaan bekerja yang unik dan berbeda. Namun walaupun terdapat perbedaan, cara-cara ini cukup fleksibel sehingga dapat diaplikasikan ke model pekerjaan apapun.

Mulai Membangun Kebiasaan Beraktivitas di Pagi Hari

Mayoritas dari pekerja menjalani kehidupan kerja dari jam 9 hingga jam 5. Namun banyaknya energi yang dapat digunakan manusia untuk bekerja itu terbatas. Hal ini tidak memungkinkan seseorang untuk dapat fokus selama jam kerja tersebut tanpa henti. Terdistraksi merupakan hal yang normal terjadi.

Namun apa yang dapat kamu lakukan agar kamu dapat tetap produktif sehingga setiap pekerjaan dapat terselesaikan? Salah satu kuncinya adalah dengan membangun kebiasaan di pagi hari yang dapat membantu boost semangat kerjamu. Sehingga kamu dapat menjadi produktif dan memaksimalkan waktu-waktu fokus tersebut.

Banyak orang yang lebih memilih untuk memanfaatkan waktu di pagi hari untuk tidur lebih lama dibandingkan dengan melakukan kegiatan lain sebelum bekerja. Dampaknya, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan apa yang akan ia lakukan di hari tersebut. Sehingga setiap pekerjaan yang ia lakukan setelahnya menjadi terburu-buru dan membuat bosan. Mood untuk menjadi produktif pun hilang.

Jadi ada baiknya jika kita mencuri waktu selama beberapa waktu untuk kita sendiri sebelum berangkat bekerja. Kamu dapat melakukan meditasi agar pikiranmu lebih positif seharian, berolahraga agar badanmu menjadi lebih bugar dan sehat atau merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan agar lebih siap saat bekerja nanti.

Elon Musk, sosok yang berada di balik Tesla dan SpaceX mengaku bahwa ia memiliki kebiasaan bangun pagi dari jam 07.00 dan setelahnya ia memiliki rutinitas sebelum bekerja seperti memeriksa email selama 30 menit, sarapan dan minum kopi, mandi lalu berangkat kerja.

Penemu sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, juga mengatakan bahwa ia bangun setiap jam 5.30 pagi lalu diikuti oleh meditasi dan lari hingga 6 mil.

Jaga Kerapian Lingkungan Kerja

Tahukah kamu bahwa kerapian dan kebersihan lingkungan kerjamu berpengaruh kepada kenyamanan dalam bekerja? Menurut Morgenstern yang merupakan seorang ahli manajemen waktu, kondisi tersebut dapat memberikan energi atau malah mengurangi energi seseorang saat bekerja.

Ia juga mengatakan bahwa sekitar 25% ketidakrapian meja kerja disebabkan oleh kemampuan mengorganisir seseorang. Lalu sisanya diakibatkan oleh kemampuan manajemen waktu.

Untuk itu, ia menyarankan untuk menjaga meja kerja agar tetap tertata rapi dan menyimpan kertas-kertas yang sedang tidak dikerjakan. Akan lebih baik untuk membuat space berbeda bagi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dikerjakan, belum dikerjakan dan telah selesai dikerjakan agar lebih terorganisir.

Salah satu cara lainnya adalah mempersiapkan bahan pekerjaan yang akan dikerjakan esok harinya sehingga pada hari tersebut kamu tidak akan membuang waktu untuk menata kembali meja kerjamu.

Mulai Kerjakan Pekerjaan Sulit Dahulu

Terdapat sebuah teori bernama MIT (Most Important Tasks) yang mengajarkan kita untuk memulai suatu pekerjaan dari yang paling sulit terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan saat baru memulai pekerjaan, energimu masih terisi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit. Sehingga pada saat siang menjelang sore dan energimu tinggal tersisa sedikit, kamu hanya harus menyelesaikan pekerjaan yang mudah.

Apa saja pekerjaan yang digolongkan ke dalam MIT? Penilaian mengenai mana pekerjaan yang harus diprioritaskan tergantung dari masing-masing orang, dan hanya kamu sendirilah yang dapat menentukannya. Namun secara umum, pekerjaan yang termasuk ke dalam jenis pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling banyak memakan waktu, konsentrasi dan tenaga. Pekerjaan yang memang harus cepat diselesaikan dalam waktu dekat.

Dengan membagi pekerjaan berdasarkan skala prioritasnya, fokusmu juga akan lebih terarah dan pekerjaan akan lebih cepat selesai.

Laura Earnest dari Whole Life Productivity mengatakan efisiensi dan efektifitas dibutuhkan untuk produktivitas yang maksimal. Efisien berarti melakukan pekerjaan dengan benar dan efektif berarti mengerjakan pekerjaan yang benar. Ia mengatakan bahwa orang yang paling produktif cenderung akan mengerjakan pekerjaan yang lebih penting terlebih dahulu untuk memastikan pekerjaan tersebut dilakukan dengan benar.

Istirahat Setiap Beberapa Menit

Tidak ada seorang pun yang dapat bekerja secara produktif selama berjam-jam selama terus menerus. Bahkan orang yang paling sukses sekali pun. Tidak peduli seberapa efisien metode kerja yang kamu jalankan, kamu tetap tidak bisa mempertahankan fokus tanpa henti. Entah tiba-tiba kamu merasa lapar, ngantuk ataupun pegal, distraksi pasti akan datang pada saat kamu sedang bekerja. Inilah mengapa beristirahat di sela-sela pekerjaan menjadi penting.

Riset pun menunjukan bahwa istirahat di sela pekerjaan akan menambah produktivitas seseorang, meskipun hanya beberapa menit. Layaknya baterai, energi manusia berada dalam kondisi yang prima di pagi hari dan perlahan akan berkurang seiring ia digunakan sepanjang hari. Dengan beristirahat, energimu akan diisi ulang serta kamu juga akan lebih mudah mendapatkan inspirasi.

Namun, cobalah untuk tetap mindful dalam beristirahat. Karena beberapa orang menyalah artikan distraksi dan prokrastinasi sebagai istirahat. Pastikan bahwa lama waktu yang kamu gunakan untuk istirahat proporsional dengan lama kamu bekerja. Teknik Pomodoro dapat membantumu untuk tetap terarah dalam mengambil waktu istirahat.

Bekerja secara terus menerus tanpa hati bukan akan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, terkadang cara yang baik untuk menyelesaikan pekerjaan adalah dengan meninggalkannya selama beberapa saat.

Pada saat kamu istirahat dari pekerjaan, tubuhmu pasti akan bergerak melakukan kegiatan lain. Hal ini bagus untukmu karena pada saat tubuh bergerak, terjadi peningkatan aliran darah ke otak yang akan meningkatkan kemampuan kognisimu.

Alan Hedge yang merupakan seorang profesor ergonomi di Cornell University mengatakan bahwa akan lebih baik jika pekerja menggerakan tubuh mereka saat istirahat guna mengistirahatkan pikiran dari pekerjaan. Duduk dan bekerja secara terus menerus juga tidak baik untuk mereka yang mengandalkan kreativitas saat bekerja.

Tidur siang merupakan salah satu alternatif istirahat yang dapat kamu lakukan. Riset menunjukan, tidur siang dapat membuat otak kita membuat koneksi baru yang terkait dengan kreativitas dan inovasi. Inilah mengapa banyak dari ide-ide brilian diciptakan pada saat mandi di pagi hari.

Jika memungkinkan, coba untuk lakukan power nap selama 20 menit dan minumlah segelas kopi sebelum tidur. Riset menunjukan bahwa kandungan adenosine membantu otak untuk lebih cepat tidur. Sedangkan kandungan kafein membutuhkan waktu 20 menit untuk bekerja, tepat di saat power nap berakhir.

Buat To-do List

Setelah kamu memisahkan jenis pekerjaanmu berdasarkan prioritasnya, kini waktunya bagi kamu untuk menyusun to-do list atau daftar pekerjaan yang akan kamu lakukan. Biasanya, to-do list diurutkan berdasarkan pekerjaan yang paling penting hingga yang bukan prioritas utama. Selain itu kamu juga harus mencantumkan berapa lama waktu yang akan kamu habiskan untuk mengerjakannya. Beberapa orang bahkan menambahkan waktu istirahat mereka dan berapa lama mereka akan beristirahat.

To-do list dibuat agar membuatmu patuh terhadap jadwal sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat dan efisien. To-do list juga dapat membuatmu memanfaatkan waktumu dengan baik.

Namun, keefektifitasannya tetap tergantung dari diri masing-masing orang. Karena tidak ada yang mengawasi apakah kamu menjalankan to-do listmu atau tidak selain dirimu sendiri, maka penting bagimu untuk bisa disiplin dan menjaga akuntabilitas dirimu sendiri.

Kamu dapat mencatat to-do list pada selembar kertas dan menempelnya pada sebuah post-it atau kertas di tempat yang mudah terlihat, atau kamu juga dapat menggunakan aplikasi to-do list yang biasanya telah dilengkapi oleh fitur pengingat sehingga dapat membantumu untuk tepat waktu.

Hindari Multitasking

To-do list yang kamu buat sebelumnya berguna agar kamu dapat menghindari multitasking. Dengan begitu kamu dapat fokus menyelesaikan satu pekerjaan dibandingkan memecah konsentrasi dan mengerjakan lebih dari satu pekerjaan di waktu yang bersamaan. Selain melelahkan dan membuat stres pikiran, cara ini juga terkadang dapat berdampak pada hasil yang kurang maksimal.

Multitasking bagi sebagian orang mungkin dianggap dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Namun dengan mengerjakan semua pekerjaan di waktu yang bersamaan, pekerjaan tersebut akan menjadi tidak efisien.

Manusia sendiri memiliki keterbatasan kemampuan kognitif serta ingatan yang dapat dipikirkan dalam satu waktu. Selain itu, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tergantung kepada seberapa baik ia dapat fokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu. Saat seseorang melakukan multitask, ia juga akan menjadi lebih sering melakukan kesalahan.

Perubahan tidak bisa dilakukan secara drastis, apalagi jika terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan. Perubahan kecil dalam kebiasaanmu semakin lama akan membawa perubahan yang besar dalam produktivitasmu. Cobalah lakukan satu perubahan pada kebiasaanmu dan tambahlah perubahan lainnya saat kamu menemukan strategi yang cocok untuk dilakukan. Lalu cobalah untuk disiplin dan berkomitmen dalam menjalaninya.

Apakah tulisan di atas membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaan di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

Tinggalkan komentar