Persiapkan Hal Ini Jika Ingin Jadi Copywriter Handal!

Bisnis berbasis online dan teknologi kini semakin menjamur. Hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan perusahaan terhadap jasa seorang copywriter untuk membuat sebuah copy yang dapat membantu meningkatkan penjualan produknya.

Otomatis, profesi copywriter kini semakin banyak peminat, khususnya anak-anak muda. Bagaimana tidak, pekerjaan ini tidak membutuhkan banyak pengalaman dan tergolong cukup mudah untuk dipelajari. Gaji yang rela dikeluarkan perusahaan yang membutuhkan jasa ini juga cukup besar mengingat semakin tingginya kebutuhan perusahaan akan jasa seorang copywriter.

Namun apa itu copywriter? Dan apa saja sebenarnya tugas dan tanggung jawabnya?

Tim berbagiloker.com telah menyiapkan informasi lengkapnya hanya untuk kamu sebagai berikut:

Apa Tugas Seorang Copywriter?

Seorang copywriter memiliki beberapa tugas dalam pekerjaannya yang berkaitan erat dengan marketing

Pernahkah kamu mendapatkan sebuah e-mail promosi barang atau jasa? Pasti kadang kamu langsung menghapusnya ataupun sebaliknya. E-mail promosi terkadang dapat menarik perhatianmu dan ingin membaca lebih lanjut perihal isi e-mail tersebut, bukan?

Hal ini berkaitan dengan teknik copywriting. Copywriting selalu diasosiasikan dengan kegiatan promosi bisnis, produk, brand, atau jasa. Dengan kata lain, copywriting itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari digital marketing atau content marketing.

Seorang copywriter bertanggung jawab untuk membuat sebuah copy yang menarik yang bertujuan untuk menjual barang/jasa, mengedukasi customer, atau sekadar berinteraksi dengan pelanggan. Tujuan tersebut biasa dikenal dengan istilah Call To Action (CTA).

Sedangkan copy merupakan sebutan bagi tulisan promosi yang dibuat oleh seorang copywriter. Copy yang dihasilkan biasanya dimuat ke dalam website, blog, deskripsi produk, e-mail promosi, iklan banner, newsletter, platform media sosial dan lain-lain.

Sebelum menulis sebuah copy, seorang copywriter biasanya melakukan research terlebih dahulu untuk mengetahui trend serta perilaku customer. Copywriter juga biasanya akan mendapatkan brief dari client atau pihak lain yang berisikan informasi target audience, tujuan hingga gambaran copy-nya ingin seperti apa. Selanjutnya copywriter akan men-translate brief tersebut menjadi sebuah copy yang menarik hingga dapat mempengaruhi target customer untuk menjalankan CTA. Tidak jarang seorang copywriter juga berkolaborasi dengan divisi lain guna keperluan riset dan pengembangan ide.

Setelah itu, copywriter akan melakukan brainstorming menggunakan informasi yang didapatkan dari hasil research atau brief. Di sini ia akan menentukan konsep dan media apa yang akan digunakan, storyboard, serta gaya penulisan.

Jika sudah menyelesaikan langkah ini, selanjutnya copywriter akan langsung menulis copy yang telah direncanakan.

Copy Dalam Copywriting

Copy merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut hasil tulisan seorang copywriter. Jadi sesuai dengan nama profesinya, copywriter berarti seorang penulis copy.

Struktur Pada Copy

Sebuah copy bukan hanya sekedar tulisan tidak beraturan yang berisi kata-kata promosi, namun harus terstruktur dan sesuai target. Berikut merupakan struktur yang harus ada pada setiap copy.

1. Headline

Berisikan attention grabber atau kata-kata yang menarik minat baca orang yang melihatnya, contoh: “Diskon gede-gedean!”, “Banting harga!”, “Waktu promosi hampir berakhir!”, dan sebagainya.

2. Sub Heading (Opsional)

Berisikan penjelasan tentang headline, contohnya: Promo ini akan segera berakhir pada pukul 24:00 WIB, menyambut hari libur nasional kini X banting harga dari “sekian” menjadi “sekian”.

3. Body copy

Berisikan pemaparan value atau penawaran suatu produk atau jasa, contohnya: Bayar satu dapat tiga, kulit dapat tampak mulus bercahaya hanya dalam tiga hari.

4. Call to action

Berisikan apa yang kamu ingin si pembaca lakukan, misalnya mengunjungi website, berlangganan, membeli sesuatu, menggunakan kode promosi dan lain-lain, contohnya: kunjungi website resminya sekarang, klik pada banner untuk melihat keterangan lebih lanjut.

Selain hal-hal di atas, biasanya sebuah copy juga berisi:

  • Tagline: sebagai sebuah representasi dari brand. Contoh: “I’m lovin’ it” (McDonald), “Because you’re worth it” (L’Oreal).
  • Slogan: sebagai sebuah representasi dari produk, contoh: “Dua anak sudah cukup” (Program keluarga berencana dari BKKBN), “SMK Bisa!” (Promosi sekolah menengah kejuruan oleh Kemendikbud).

Media Dalam Copywriting

Billboard merupakan salah satu media yang digunakan dalam penulisan copywriting

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, copy yang dibuat oleh copywriter dapat dimuat ke berbagai media promosi, seperti:

1. Media Cetak

  • Display Ad

Promosi dalam bentuk visual. Prinsip copy bentuk ini adalah KISS (Keep It Simple, Stupid). Contoh: iklan di brosur, pamflet.

  • Advertorial

Teks promosi dalam bentuk artikel. Promosi yang dilakukan biasanya subtle, atau biasa disebut dengan soft selling, di mana tulisan yang dibuat tidak terlihat jelas seperti ingin mempromosikan produk, contoh: Majalah, koran.

2. Broadcasting

Promosi yang dilakukan dalam copy bentuk ini harus mengedepankan storytelling agar yang melihat atau mendengar tertarik untuk memperhatikan pesan yang disampaikan. Selain itu, copy juga harus dapat memainkan emosi orang yang melihatnya.

Contoh media copy broadcasting adalah Televisi dan Radio. Berikut merupakan salah satu contoh dari iklan dengan storytelling yang baik dan dapat memainkan emosi penonton.

3. Out of home media (Media luar ruangan)

Copy yang ditulis untuk media jenis ini haruslah singkat, hanya berisi 5-6 kata. Sisanya tonjolkanlah headline & visual. Hal ini dikarenakan orang hanya melihat media tersebut secara selintas saja di jalan.

Pada media ini, copy biasanya tidak berisikan call to action, namun hanya terdapat slogan/tagline. Contoh media jenis ini adalah billboard, poster, banner.

4. Digital media

  • Banner

Merupakan iklan yang berada di website, seperti contohnya pop-up ad dan iklan yang berada di sisi samping/bawah sebuah website.

  • Advertorial/Web copy

Sama seperti advertorial pada media cetak, namun pada digital media, media yang digunakan adalah website. Artikel pada website mengandalkan teknik-teknik Search Engine Optimization (SEO) dalam meningkatkan traffic. Jumlah kata yang ada dalam artikel website juga 50% lebih sedikit dibandingkan artikel media cetak. Hal ini dikarenakan orang akan cenderung membaca lebih sebentar pada media digital.

  • Media sosial

Promosi yang dibuat pada platform media sosial haruslah eye catching dari segi desain dan copy yang dibuat. Jumlah karakter juga dibatasi sebanyak 25 kata pada headline dan 95 kata pada body. Hal ini untuk menjaga copy agar tetap singkat sehingga pembaca tidak merasa malas membaca.

  • Video digital

Promosi yang dilakukan dalam bentuk video pada platform digital, contohnya seperti iklan yang muncul saat menonton Youtube.

  • Email marketing

Copy yang dibuat melalui email marketing biasanya dikirimkan kepada customer yang telah berlangganan. Copy dapat berisi promo, newsletter dan sekadar informasi mengenai produk. Promosi dalam bentuk email marketing haruslah ringkas, maksimal hanya berisi 200 kata, karena hal ini berpengaruh pada open rate atau banyaknya orang yang membuka email tersebut.

  • Push notification

Push notification biasanya terdapat pada website dan juga aplikasi mobile yang telah diunduh oleh customer. Copy pada media ini haruslah singkat, padat dan jelas. Hanya berisikan sekitar 10 kata. Headline yang dibuat juga haruslah sangat menarik agar dapat meningkatkan Click Through Rate (CTR).

Formula Pada Copywriting

Agar copy yang ditulis menjadi menarik, copywriter harus berpedoman pada prinsip-prinsip penulisan iklan, yaitu:

1. AIDA yang merupakan singkatan dari:

  • Attention: Membuat headline semenarik mungkin agar membuat pembaca penasaran.
  • Interest: Menawarkan informasi tentang kelebihan dan manfaat produk.
  • Desire: Buat pembaca jadi ingin membeli produk tersebut. Mainkan emosi dan logika pembaca.
  • Action: Buat pembaca benar-benar membeli produk tersebut.

2. PAS yang merupakan singkatan dari:

  • Problem: Manfaatkan permasalahan konsumen. Gugah emosi dan psikologinya.
  • Agitate: Dramatisir permasalahan tersebut. Gunakan kata-kata yang persuasif.
  • Solution: Tawarkan produk sebagai solusi dari permasalahan yang ada.

3. FAB yang merupakan singkatan dari:

  • Feature: Sajikan ciri utama produk.
  • Advantage: Jelaskan manfaat dari feature yang ada.
  • Benefit: Tekankan manfaat yang akan didapatkan dengan membeli produk tersebut. Mainkan emosi pembaca dan juga sentuh persoalan yang personal.

Apa Yang Membuat Seseorang Ingin Membeli Sesuatu?

Banyak faktor yang dapat mendorong seseorang untuk membeli sesuatu. Copywriters dapat memanfaatkan pemicu tersebut dalam teknik pemasarannya

Alasan seseorang membeli sesuatu tentu beragam. Terkadang seseorang membeli sesuatu yang bahkan tidak berguna dan sebenarnya tidak ia butuhkan. Kenapa bisa? Hal ini berkaitan dengan psychological triggers, atau pemicu psikologi yang mendorong orang untuk membeli (secara impulsif maupun tidak).

Terdapat beberapa macam psychological triggers, yaitu:

1. Curiosity

Rasa penasaran dapat menjadi pemicu seseorang membeli suatu barang. Buatlah copy yang dapat membangun rasa penasaran pembacanya sehingga ia ingin tahu lebih jauh tentang produk tersebut dan akhirnya membeli.

2. Promises

Pembeli akan cenderung terbuai dengan janji-janji yang diiklankan oleh suatu produk. Janji merupakan jaminan akan ketakutan si pembeli, contoh: Setelah menggunakan produk X selama 7 hari, kerutan di wajah dijamin akan berkurang.

3. Social proof

Seseorang cenderung akan membeli sebuah produk setelah membaca testimoni orang lain yang pernah menggunakannya. Social proof juga biasanya memberikan FOMO effect yang berarti Fear Of Missing Out. Saat suatu produk digunakan secara luas oleh masyarakat, orang yang tidak memilikinya akan merasa terdorong untuk turut membeli karena merasa takut ketinggalan trend.

4. Halo effect

Istilah ini digunakan untuk menyebut kesetiaan customer terhadap suatu merek dagang dikarenakan pengalaman positif yang dialaminya setelah mencoba produk dari merek tersebut. Halo effect dikorelasikan dengan kekuatan brand dan berkontribusi pada ekuitas merek. Contoh dari halo effect adalah saat seseorang memiliki pengalaman makan yang positif di sebuah restoran, makanannya enak, suasana restorannya cozy dan harganya murah. Jika hal itu terjadi, maka kemungkinan besar orang tersebut akan kembali lagi ke restoran itu di lain waktu.

5. Mirror neurons

Mirror neurons merupakan sekelompok sel yang ada pada otak manusia. Manusia dapat secara tidak sadar menganggap sebuah kejadian yang terjadi pada orang lain di dalam iklan atau film juga terjadi pada dirinya sendiri. Inilah peran mirror neurons atau biasa dikenal dengan rasa empati.

Biasanya, strategi ini diselipkan secara subtle pada iklan yang mengangkat kisah yang menggugah emosi. Dan biasanya, jalan cerita iklan tersebut tidak ada hubungannya dengan produk yang dijual. Berikut merupakan salah satu contoh pemanfaatan mirror neurons pada iklan:

6. Reciprocity

Prinsip resiprositas di dalam psychology trigger berarti di saat ada sebuah produk yang menawarkan bonus, kita menjadi tertarik untuk membelinya, contohnya adalah promosi beli satu dapat dua, free sample dan cashback.

7. Scarcity (Kelangkaan)

Kelangkaan atau terbatasnya kuantitas pada sebuah produk dapat mendorong seseorang untuk membeli produk tersebut meskipun pada saat itu ia belum membutuhkannya.

Contoh dari scarcity adalah pada saat terjadi kelangkaan tisu toilet, masker dan hand sanitizer di beberapa negara pada saat awal terjadi lockdown pada masa pandemi Covid-19. Terjadi peningkatan permintaan terhadap produk tersebut secara bersamaan dan akibatnya orang lain yang belum butuh juga turut membeli karena takut akan benar-benar kehabisan.

8. Emoji

Penggunaan emoji pada beberapa media seperti push notification dan email marketing dipercaya dapat meningkatkan click through rate (CTR) iklan tersebut. Studi menunjukan bahwa penggunaan emoji dapat memunculkan kesan yang ramah dan bersahabat sehingga lebih disukai oleh customer, khususnya dari generasi muda.

Apa Saja Skill Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Copywriter?

1. Kemampuan menulis

Menjadi seorang penulis copy atau copywriter tentunya membutuhkan skill menulis yang benar. Pengetahuan akan grammar, kosa kata dan PUEBI juga merupakan modal dasar yang wajib dimiliki oleh seorang penulis pada umumnya.

2. Kemampuan storytelling

Selain kemampuan menulis, seorang copywriter juga harus dapat membuat copy yang dapat menarik minat baca calon customer. Untuk itu, kemampuan storytelling menjadi sangat penting dalam profesi ini.

Tanpa kemampuan storytelling yang baik, copy yang dibuat akan terkesan plain, basic dan membosankan sehingga pembaca enggan untuk membaca pesan yang disampaikan.

3. Creative writing

Kemampuan menulis kreatif adalah kemampuan menulis sebuah tulisan yang orisinil dan fresh. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatkan minat baca calon pembeli terhadap copy yang diiklankan. Jika ingin calon pembeli tertarik dan penasaran untuk mencari tahu lebih jauh tentang produk kita, maka copy yang dibuat haruslah beda dari yang lain, inovatif, belum pernah ada sebelumnya. Dengan begitu, curiosity pun akan timbul pada calon pembeli.

4. Memiliki empati

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada penulisan copy terdapat beberapa prinsip yang memanfaatkan emosi dan empati calon customer. Untuk itu, copywriter juga harus memiliki empati agar dapat membuat sebuah copy yang relatable dengan emosi target pembeli.

Apa Perbedaan Copywriter Dengan Content Writer?

Beberapa perbedaan yang menonjol dari kedua profesi ini adalah isi tulisan hingga tujuan tulisan yang mereka buat

Kalian pasti bertanya-tanya, apa perbedaan antara copywriter dan content writer. Mereka sama-sama menulis konten untuk client, tujuan tulisan mereka juga pada dasarnya untuk meningkatkan penjualan produk atau untuk kampanye. Lalu apa sebenarnya yang membedakan kedua pekerjaan tersebut?

Sederhana saja, copywriter menulis tulisan (copy) untuk keperluan marketing, sedangkan content writer menulis tulisan (content) yang secara spesifik membahas sesuatu. Untuk lebih jelasnya, kamu dapat melihat tabel perbandingan antara keduanya di bawah ini:

Copywriter Content Writer
Menulis copy Menulis content
Email, Kampanye Video, Iklan tv, push notification, Banner, Slogan & tagline Artikel, blog post, ebook, post media sosial, artikel majalah,
Tulisan singkat dan padat Tulisan lebih panjang
Unsur promosi dilakukan secara subtle Mengupas sesuatu dengan jelas dan detail
Storytelling, creative writing SEO friendly, creative writing
Mengenalkan produk Mengedukasi mengenai produk
Marketing Branding

Berapakah Range Gaji Seorang Copywriter?

Mengingat meningkatnya kebutuhan perusahaan akan jasa copywriter, perkiraan gaji rata-rata seorang copywriter di Indonesia yang kami lansir dari indeed.com adalah Rp3.430.075 per bulan. Namun, kami juga telah menyiapkan perkiraan gaji bagi berbagai level profesi copywriter:

Freelance Copywriter Rp. 250.000/jam
Copywriter untuk Fresh Graduate UMR
Senior Copywriter Rp.15.000.0000/bulan

Apakah kamu menjadi semakin tertarik dengan profesi copywriter? Jika masih bingung, tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya! Good luck!

Tinggalkan komentar