Apa Itu FMCG? Mengenal Seluk Beluk Perusahaan Incaran Anak Muda

Apa Yang Dimaksud Perusahaan FMCG?

Fast-moving consumer goods atau yang biasa disebut dengan FMCG merupakan perusahaan yang memproduksi produk kebutuhan sehari-hari dalam bentuk kemasan dan karenanya memiliki perputaran omset yang cepat.

Penjelasan

Fast-moving consumer goods (FMCG) adalah sebutan bagi produk-produk yang terjual dengan cepat dan memiliki harga murah. Contohnya adalah produk rumah tangga yang memiliki waktu simpan yang tergolong sebentar seperti makanan dan minuman kemasan, peralatan mandi, kosmetik, obat-obatan dan lainnya yang serupa.

Istilah FMCG sangat lazim digunakan di wilayah Eropa, Asia dan Oceania, sedangkan di Amerika, ia biasa disebut dengan CPG (Consumer Packaged Goods).

Mengapa perusahaan yang menjual produk murah dapat menghasilkan keuntungan yang besar?

Jika produk tersebut dijual secara satuan (eceran), maka perusahaan memang mendapatkan keuntungan yang sedikit. Namun karena produk-produk tersebut cenderung dijual secara grosir, maka perusahaan mendapatkan untung yang besar.

FMCG secara umum memiliki produk dengan lama simpan yang sebentar, dikonsumsi sehari-hari dan fokus terhadap loyalitas konsumen. Untuk itu, perusahaan di sektor ini memiliki volume perdagangan yang besar, beberapa bahkan melewati batas negara. Hal ini berarti jejaring distribusi yang luas penting untuk kesuksesan perusahaan.

Ciri Dan Contoh Perusahaan FMCG

Brand FMCG banyak dikenal masyarakat karena erat dengan kehidupan sehari-hari

Berikut merupakan karakteristik utama perusahaan yang bergerak di industri FMCG:

  • Dari perspektif konsumen
    • Pembelian yang berulang
    • Harga murah
    • Lama penyimpanan yang pendek
    • Konsumsi secara terus menerus
  • Dari perspektif penjual
    • Volume penjualan tinggi
    • Margin kontribusi yang rendah
    • Distribusi ekstensif

Beberapa contoh perusahaan yang bergerak di industri FMCG misalnya:

1. Procter & Gamble (P&G)

Perusahaan Procter & Gamble atau yang lebih sering dikenal dengan P&G merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang ditemukan pada 1837 oleh William Procter dan James Gamble. Perusahaan ini fokus memproduksi produk kesehatan dan kebersihan pribadi yang dibagi ke dalam beberapa segmen seperti produk kosmetik, bayi, rumah, dan keluarga.

2. Johnson & Johnson

Johnson & Johnson merupakan perusahaan multinasional yang ditemukan pada tahun 1886. Perusahaan ini memproduksi produk kesehatan, produk pertolongan pertama, produk bayi dan produk kecantikan.

3. Indofood

Siapa tak kenal perusahaan asal Indonesia ini? Produk utamanya yaitu mie instan kini mendunia dan dinikmati oleh berbagai penduduk internasional. Selai memproduksi mie instan, mereka juga memproduksi susu, makanan ringan, hingga bumbu dapur. Seluruhnya dijalankan oleh lini bisnis Consumer Branded Products-nya, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

4. Mayora

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 ini mungkin sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Produk-produk andalannya, seperti kopi, permen, dan makanan ringan juga populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, Mayora pun menjadi salah satu perusahaan FMCG yang menjadi incaran para pencari kerja.

5. Unilever

Unilever merupakan perusahaan multinasional yang berbasis di dua negara, yaitu London dan Rotterdam. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, perlengkapan kebersihan, dan masih banyak lagi. Ia juga dinobatkan sebagai produsen sabun terbesar. Ia adalah salah satu perusahaan multinasional tertua di dunia dan produk yang dihasilkan tersedia di lebih dari 180 negara.

6. Nestlé

Nestlé merupakan perusahaan multinasional asal Swiss yang khusus memproduksi produk makanan dan minuman. Didasarkan dari revenue dan metriksnya, ia merupakan perusahaan produsen makanan terbesar di dunia.

Nestlé dibentuk pada tahun 1905 dan merupakan hasil gabungan perusahaan Anglo-Swiss Milk Company dan Farine Lactée Henri Nestlé yang ditemukan pada 1866. Perusahaan ini berkembang secara pesat pada saat perang dunia pertama dan kedua.

Produk-produk yang dihasilkannya seperti air kemasan, sereal, kopi, teh, makanan beku, kudapan dan makanan hewan. Ia juga merupakan salah satu pemegang saham L’Oreal yang merupakan perusahaan kosmetik multinasional.

7. The Coca-Cola Company

The Coca-Cola Company merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang khusus memproduksi serta memasarkan minuman kemasan non-alkohol. Meskipun bermarkas di Amerika, namun ia memiliki franchise di berbagai tempat yang telah mendistribusikan produknya sejak tahun 1889.

Selain karena menawarkan gaji dan benefit yang menarik, perusahaan-perusahaan di bidang FMCG juga menawarkan eksposure dengan komunitas internasional. Inilah mengapa banyak pencari kerja, khususnya fresh graduates, yang mendambakan untuk dapat bekerja di perusahaan FMCG. Dan karenanya, menjadikan perusahaan FMCG memiliki persaingan masuk yang ketat. Untuk itu, dibutuhkan skill dan pengetahuan yang mumpuni untuk dapat diterima di perusahaan FMCG.

Skills yang Dibutuhkan Untuk Bekerja di Perusahaan FMCG

Dibutuhkan kemampuan dan skill yang out of the box untuk dapat diterima di perusahaan FMCG

Perusahaan FMCG merupakan industri yang luas dan beragam. Karenanya, ia memiliki banyak posisi yang dapat diisi oleh berbagai ahli di berbagai bidang. Namun, mereka yang memiliki kemampuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math) lebih banyak dibutuhkan di industri ini karena mereka mampu untuk:

  1. Meningkatkan kualitas dan keefektifitasan produk
  2. Memangkas harga produksi menggunakan teknologi terbaru
  3. Meningkatkan lama penyimpanan produk
  4. Membuat produk yang lebih ramah lingkungan

Namun kemampuan di bidang lain seperti manajemen bisnis, ekonomi, hukum juga masih dibutuhkan oleh perusahaan FMCG.

Lalu apa saja skill yang dibutuhkan jika ingin bekerja di industri FMCG?

1. Kemampuan Multidisiplin

Kemampuan dan pengetahuan lintas disiplin sangat diperlukan bagi mereka yang mendambakan karir di industri FMCG. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dalam industri ini terdapat banyak pekerjaan kolaboratif dengan ritme yang cepat. Kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu akan sangat membantumu untuk dapat keep up dengan pekerjaan di industri ini.

Industri dan bisnis FMCG mencari orang-orang yang mampu melihat sektor tersebut secara luas. Mereka yang memiliki keahlian dalam bidang marketing harus dapat memperluas pengetahuan mereka terhadap disiplin terkait seperti riset pasar, inovasi produk dan perdagangan agar dapat lebih memperluas peluang mereka mendapat pekerjaan di industri ini.

2. Tahan bekerja di bawah tekanan

Mereka yang tidak kuat untuk bekerja di bawah tekanan tidak akan mampu untuk bertahan bekerja di sektor FMCG. Sesuai namanya, perusahaan ini memiliki ritme kerja yang cepat.

Industri ini membutuhkan pekerja yang mampu membuat keputusan dengan cepat, memberikan pelayanan yang prima, serta berpikir cepat. Hal ini berarti seseorang juga harus memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mengorganisir.

3. Customer-oriented

Hal ini selalu menjadi aspek penting bagi pekerja di sektor FMCG tentang bagaimana kamu dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun bukan hanya sekadar kemampuan dan pengetahuan, kamu juga harus benar-benar menikmati interaksi dan menjawab keluh kesah pelanggan.

Tidak hanya itu, untuk dapat menjawab keluh kesah pelanggan maka kamu harus memiliki empati yang dapat memposisikan dirimu sebagai pelanggan guna mencari pemecahan masalah.

Namun, perusahaan di industri FMCG tidak serta merta selalu penuh dengan benefit. Salah satu contohnya adalah ancaman kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh sampah sekali pakai hasil produksi industri FMCG.

Laporan Greenpeace yang berjudul “A Crisis of Convenience: The corporations behind the plastics pollution pandemic”, menyorot beberapa perusahaan FMCG dan menemukan bahwa:

  1. Kemasan sekali pakai masih banyak digunakan oleh perusahaan tersebut dan belum ada tanda-tanda akan beralih pada kemasan alternatif lain
  2. Tidak ada satupun dari perusahaan tersebut yang memiliki strategi untuk mengganti penggunaan plastik sekali pakai
  3. Kebanyakan dari perusahaan FMCG ini justru meningkatkan penggunaan plastik sekali pakai
  4. Kebanyakan dari perusahaan FMCG tidak tahu jumlah kemasan produk yang didaur ulang dan juga kemana sampah kemasan berakhir
  5. Meski memiliki plastic footprint yang signifikan, solusi yang dicari oleh perusahaan hanya terkait pada daur ulang kemasan, bukan mengurangi pembuatan kemasan plastik
  6. Kurangnya transparansi di sektor FMCG tentang penggunaan kemasan plastik mereka

Sektor FMCG merupakan salah satu industri paling besar. Kebanyakan dari perusahaan di bidang ini memiliki laju pertumbuhan dari 1-5% per tahun. Jika hal ini terus berlangsung, maka produksi plastik sekali pakai pun akan terus meningkat.

Untuk itu lembaga Greenpeace mengimbau sektor FMCG untuk mengganti model bisnis mereka dan memikirkan strategi alternatif dari penggunaan plastik sekali pakai.

Apakah informasi di atas telah memberikan pandangan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan serta saranmu pada kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

Tinggalkan komentar